Rubrik kita kali ini akan berkisah tentang kehidupan muslim di negeri Formosa, Taiwan. Seperti apa ya aktivitas warga muslim di negara yang mayoritas penduduknya adalah komunis??. Bagaimana cuaca yang exstreme tak mampu menggoyahkan iman islam yang telah tersemat di dalam dada. Yuk kita intip, aktivitas sahabat kita, Kak Samsul, salah satu tenaga kerja asal Indonesia yang telah menjejakkan asanya di negeri dengan nama resmi Zhog-Hua-Min-Guo ini.
Kak Samsul memiliki nama lengkap Samsul Rifa’i.
Beliau lahir dan besar di Madiun tanggal 06 Juni 1991 silam. Beliau sekarang tinggal di kota Fuyuan. Salah satu daerah industry di Negara Taiwan.
Berikut adalah petikan wawancara kami dengan beliau via What’s App (dengan sedikit pengubahan yang diperlukan).
Assalamu’alaikum Kak Samsul, coba ceritakan kepada kami. Bagaimana kakak bisa sampai di Taiwan. Motivasi apa yang melatarbelakanginya kak?? Apakah sekolah atau bekerja??
Bekerja mbk, atas dasar ingin mencari pegalaman, mencari modal, tentunya ingin sukses.dan yang utama ingin membantu beban orang tua, karna setiap orang pasti punya pandangan masing-masing tentang masalah ekonomi kehidupan.
Apakah kakak bekerja dipabrik elektronik?
Pabrik perakitan AC, tetapi bukan AC ruangan. Sejenis AC yang ada di supermarket yang berukuran besar.
Sekarang kita ke pertanyaan inti ya kak, sebagai seorang muslim bagaimana trik kakak bisa menjalani ibadah islam di negeri Taiwan kak??apakah di sana diperbolehkan sholat??
Di sini kan islam minoritas, sangat minoritas banget. Jadi Cuma satu yang gak bisa dilakukan yaitu sholat jum’at. Triknya ya diganti dengan sholat dhuhur saja.
Kalau sholat 5 waktu bagaimana kak? Apakah ada break time?
Kalau sholat 5 waktu ada 2 hal.. di musim panas gak ada acara jama’ atau qodho’ sholat soalnya masing-masing waktu sholat gak ada di jam kerja, tapi kalau musim dingin pasti waktu atau jam beda lagi, di waktu ashar kita dijam kerja, sangat tidak mungkin jika kita ijin untuk sholat diwaktu jam kerja. Dan akhirnya harus berjumpa waktu maghrib, yaitu sholatnya digabung dengan maghrib atau bisa digabung dengan sholat dhuhur juga bisa.
Subhanallah kak, salut untuk tetap mempertahakan iman islamnya. Apakah ada perkumpulan islam disana kak?
Kalau di pabrik saya ada, tapi bukan perkumpulan. Cuma yasinan rutin saja setiap 2 minggu sekali setiap malam jum’at.
Bagaimana dengan shift kerjanya kak?
Shift pagi saja.. saya bekerja dari jam 8 sampai jam 5, rutenya jam 8 kerja, jam 10 rehat (10 menit), jam 12 rehat (1 jam), jam 1 kerja jam 3 rehat (10 menit), bekerja kembali sampai jam 5. Hari bekerja senin-jum’at untuk sabtu minggu libur, kalau sabtu ada lembur kita lembur jamnya sama.
Kalau masalah makanan kak, apakah sulit mencari makanan halal di Taiwan?
Kalau hari kerja makan di pabrik tapi warga Taiwan mengetahui kalau orang Indonesia tidak memakan babi. Sehingga aman. Kalau hari libur kami masak sendiri. Terkadang membeli. Disini juga banyak toko atau warung Indonesia.
Bagaimana dengan puasa di sana kak?bagaimana dengan pengaruh musimnya?
Alhamdulillah puasa kemarin saya full tidak bolong. Disini ada 2 musim mbk. Musim panas temperaturnya hingga 35 derajat. Musim dingin paling rendah hanya sampai 5 derajat. Jadi tidak sampai turun salju.
Coba kakak ceritakan apakah ada hal menarik di sana tentang islam, atau tentang komunitas, atau tentang perayaan idul fitri di Taiwan!
Kalau islam sih menurut saya waktu hari raya saja. Semua orang Indonesia mengadakan pertemuan di Taman atau di Aula stasiun. Untuk saling maaf-maafan. Semua orang Indonesia berkumpul banyak melebihi kapasitas yang ada. Intinya berkumpul dengan saudara, sahabat dll. Waktu berkumpul hanya bisa hari minggu. Meskipun lebaran jatuh pada hari senin, atau selasa, atau hari yang lain kita hanya bisa bertemu di hari minggu.
Subhanallah. Terimakasih kak atas waktunya. Semoga Allah membalas kebaikan berbagi cerita dengan kami. Semoga apa yang diceritakan dapat membawa manfaat bagi kami para pembaca.
Iya sama-sama. Semoga lancar.
Itulah sepenggal kisah dari kak Samsul. Masih banyak kak Samsul kak Samsul yang lain yang tengah memperjuangkan iman islam di negeri orang yang barangkali menemui lebih banyak kesulitan ketika menjalankan ibadah islam. Tentunya kita sebagai masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam, dengan segala kemudahan-kemudahan yang ada kita seyogyanya lebih giat lagi dalam menjalankan ibadah. Tidak bermalas-malasan apalagi sampai meninggalkan syariat islam yang telah diwajibkan. Jika pembaca ingin mengetahui lebih dalam dari aktivitas kak Samsul beliau bisa dihubungi via WA :+886983402682,fb:Samsul rifai kopites. Semoga para pembaca dapat mengambil hikmah dari perjalanan menggapai asa dari kak Samsul.(Ikromah)
Sumber referensi:
https://buruhmigran.or.id
Tinggalkan Komentar