::   62 8000 xxx   min2kotamadiun@gmail.com
Info Sekolah
Tuesday, 15 Oct 2024
  • Selamat Datang di Web Resmi MIN 2 Kota Madiun
9 April 2021

MUNDUR UNTUK MELANGKAH MAJU

Friday, 9 April 2021 Kategori : Artikel / Karya Guru

MUNDUR UNTUK MELANGKAH MAJU

Oleh :

Mustain Ashari, S.Pd.I.

(Guru MIN 2 Kota Madiun)

Ilmu pengetahuan bersifat dinamis dan terus bekembang, sehingga siswa disiapkan agar menjadi generasi yang cerdas, baik secara mental maupun intelektual. Untuk itu, maka kegiatan pembelajaran yang semula berpusat pada guru kini berubah menjadi berpusat pada siswa. Siswa disiapkan agar memiliki kecakapan dalam memecahkan masalah, berpikir kritis, kolaborasi, dan komunikasi.

Guru yang semula bertindak secara dominan dalam pembelajaran, maka kini bertindak sebagai fasilitator dan mediator, yang menyediakan sarana dan sumber belajar untuk siswa. Guru mengatur kegiatan pembelajaran sedemikian rupa agar siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Dengan kegiatan tersebut, maka diharapkan siswa bisa menemukan sendiri  makna dan isi dari kegiatan belajarnya tersebut.

Namun, saat ini perencanaan guru tersebut tidak bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Adanya pandemi covid-19 menyebabkan pembelajaran tatap muka dihilangkan. Sehingga proses pembelajaran tidak terlaksana secara maksimal. Guru tidak bisa memantau secara penuh kegiatan belajar siswa.

Sudah setahun pandemi covid-19 melanda negeri ini. Hal ini berdampak pada berbagai aspek kehidupan, salah satunya adalah pada madrasah. Dengan maksud memutus rantai penyebaran virus tersebut, maka kegiatan belajar mengajar di madrasah ditutup. Sehingga kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara online atau daring (dalam jaringan). Saat pembelajaran online atau daring, cara yang dilakukan guru untuk  mengajar adalah:

  1. Melalui aplikasi Whatsapp

Aplikasi Whatsapp sudah akrab bagi para orang tua, sehingga tidak ada kesulitan dalam menggunakannya. Guru membuat grup kelas pada aplikasi ini untuk menyampaikan materi pembelajaran dan pemberian tugas.

Meskipun mudah penggunaannya, tapi pengumpulan tugas siswa tidak terlaksana dengan lancar karena HP yang digunakan untuk belajar siswa dibawa orang tuanya untuk bekerja. Sehingga kegiatan pembelajaran dan pengumpulan tugas dilakukan setelah orang tua mereka pulang kerja. Bahkan ada juga yang mengumpulkannya di esok hari.

Selain itu, ada beberapa siswa yang keadaan ekonominya masih jauh dari kecukupan, sehingga terbatas dalam membeli kuota internet. Mereka baru bisa mengikuti pembelajaran setelah orang tuanya mendapatkan upah dari bekerja Solusi yang diambil adalah mengumpulkan tugas secara sekaligus saat kuota internet sudah tersedia.

Meskipun ada bantuan kuota internet dari pemerintah, tapi siswa baru menerimanya akhir-akhir ini. Kuota dari pemerintah juga penggunaannya masih terbatas pada aplikasi tertentu. Tidak semua aplikasi tercover kuota internetnya. Sehingga wali murid harus membeli kuota secara mandiri agar dapat mengikuti pembelajaran.

  1. Melalui e-learning

e-learning adalah produk buatan Kementerian Agama. e-learning ini sepaket dengan perangkat mengajar guru. Guru bisa merancang pembelajaran secara lengkap di sini. Mulai dari perencanaan pembelajaran hingga penilaian. Dalam aplikasi ini siswa masuk kelas sesuai dengan mapel yang hari itu diajarkan.

Selain untuk mendownload materi dan bahan ajar, e-learning juga digunakan untuk kegiatan ulangan harian. Jawaban yang sudah diinput siswa bisa dikoreksi secara otomatis oleh sistem, sehingga ini memudahkan guru dalam kegiatan koreksi.

Akan tetapi, e-learning membutuhkan banyak kuota internet, sehingga apabila sinyal tidak stabil, maka kegiatan pembelajaran menjadi terhambat. Sehingga hanya beberapa kelas yang menggunakannya.

  1. Melalui zoom

Zoom lebih disukai siswa karena mereka bisa berinteraksi langsung dengan teman-teman dan gurunya. Saat guru menerangkan, mereka bisa langsung melakukan tanya jawab sampai benar-benar memahami materinya. Akan tetapi, zoom ini membutuhkan sinyal yang stabil dan menghabiskan banyak kuota internet, sehingga penggunaannya menjadi terbatas. Bagi yang kuota internetnya terbatas, maka tidak bisa mengikuti pembelajaran sampai tuntas. Untuk itu, maka guru menghindari terlalu sering menggunakan zoom dalam pembelajaran.

  1. Melalui google formulir

Google formulir digunakan bersamaan dengan whatsapp. Saat guru menyampaikan materi melalui whatsapp, maka guru membuat link dari google formulir untuk pengumpulan tugasnya. Bagi siswa yang kuota internetnya terbatas, maka guru membuat screenshoot dari tugas tersebut, lalu siswa mengerjakannya secara manual dan mengirim hasilnya dengan cara difoto dan dikirim melalui whatsapp. Sebisa mungkin guru langsung mencari jalan keluar saat terjadi permasalahan dalam pembelajaran tersebut.

Bagi siswa yang terpaksa tidak bisa mengikuti pembelajaran secara daring, maka melaksanakan pembelajaran secara luring (luar jaringan). Guru menyiapkan materi dan tugas pembelajaran selama satu minggu ke depan, lalu siswa mengambil tugas tersebut ke sekolah dan dikumpulkan satu minggu kemudian.

Saat pembelajaran berlangsung secara online, maka guru tidak bisa maksimal dalam mendidik siswa. Peran utama dalam membimbing kegiatan belajar siswa terletak pada orang tua mereka. Sehingga bagi orang tua yang bukan berlatar belakang pendidikan mengalami kesulitan. Untuk itu, maka guru bekerja sama dengan orang tua untuk mengatasi masalah tersebut.

Untuk memudahkan siswa memahami materi, maka guru melakukan beberapa cara yang dianggap efektif. Cara tersebut yaitu dengan membuat modul pembelajaran, membuat video pembelajaran, dan mencari sumber belajar lain yang relevan yang bisa menunjang kegiatan belajar siswa. Guru merancang pembelajaran agar sebisa mungkin tidak menyulitkan siswa dan orang tuanya.

Setelah beberapa waktu, mulai bermunculan masalah dalam kegiatan belajar secara daring. Orang tua mulai mengeluh karena anaknya susah untuk diajak belajar. Akibatnya siswa mulai terlambat dalam mengumpulkan tugas. Bahkan ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan tugasnya.

Orang tuanya menyatakan bahwa siswa mulai bosan belajar lewat HP. HP yang tujuan utamanya digunakan untuk belajar beralih fungsi menjadi alat untuk bermain game. Meskipun sudah dinasehati orang tuanya, mereka tetap kecanduan bermain HP. Akhirnya guru dan orang tua bekerja sama untuk mengurangi jumlah bermain HP siswa. Guru membuat form yang isinya jumlah penggunaan HP siswa dan penggunannya digunakan untuk apa saja. Jumlah jam menggunakan hp ini ditulis setiap hari, lalu setiap tiga hari disetorkan ke gurunya. Dengan cara ini, maka interaksi siswa dengan HP bisa dikurangi.

Setelah berlangsung selama satu tahun dengan pembelajaran daring, maka kini keadaan sudah membaik, siswa madrasah dimasukkan kembali untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Wajah mereka terlihat ceria karena bertemu dengan guru dan teman-temannya. Meskipun harus mematuhi protokol kesehatan, tapi tidak menyurutkan semangat mereka untuk hadir di sekolah.

Saat awal pembelajaran, guru tidak langsung menuju ke materi. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa, bagaimana tanggapan mereka ketika sekolah kembali dilaksanakan dengan tatap muka. Mayoritas siswa menjawab bahwa mereka senang masuk sekolah. Alasannya karena jika mereka belajar di rumah, maka orang tua tidak bisa mengajari saat ada materi yang sulit. Bahkan tidak jarang mereka bertengkar dengan orang tuanya.

Setelah tanya jawab selesai, maka guru mulai kegiatan belajar. Kebetulan hari ini adalah pelajaran Matematika. Kegiatan belajar saat ini terasa berbeda dengan tahun lalu. Idealnya, saat mereka mulai beranjak dewasa, maka konsep matematinya juga lebih matang. Tapi hari ini justru sebaliknya. Mereka sangat lambat dalam berhitung. Hasil pengerjakan tugas juga banyak yang salah. Ini karena mereka jarang berlatih. Sehingga guru mulai mengajar dari tingkat dasar.

Karena saat ini sudah teratur kegiatan belajar tatap muka, maka sekarang menjadi tugas guru untuk memperbaiki pembelajaran yang lemah tersebut. Guru perlu melakukan inovasi dan menemukan metode yang bisa membantu siswa untuk maksimal dalam memperoleh ilmu. Tidak ada kata terlambat untuk memulainya lagi. Kita ulangi materi essensial yang terlewat itu agar bisa melanjutkan ke tingkat selanjutnya. Ini semua demi siswa kita agar meraih masa depan yang gemilang.

 

Daftar Pustaka:

  • Pengalaman pribadi penulis
  • Akhyak, Profil Pendiik Sukses, (Surabaya: Elkaf, 2005)

No Comments

Tinggalkan Komentar

 

Pengumuman

Diterbitkan :
Penerimaan Peserta Didik Baru Madrasah (PPDBM)   MIN 2 Kota Madiun Tahun Pelajaran 2024/2025
Assalamualaikum wr.wb Dengan hormat, Bersama ini kami sampaikan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru Madrasah (PPDBM) ..

Agenda

28
Jan 2023
waktu : 06:00
27
Jan 2023
waktu : 06:00
24
Jan 2023

Categories

Statistik

Archives

Video Terbaru

Info Madrasah

MIN 2 Kota Madiun

NSPN : 60720865
JL. TANJUNG RAYA NO. 16 MANISREJO KOTA MADIUN
EMAIL min2kotamadiun@gmail.com